Bhagawan Penyarikan
DESKRIPSI NASKAH
1. Tanggal deskripsi : Agustus 20202. Kode dan nomor naskah : T/III/13/Disbud
3. Judul Naskah : Bhagawan Penyarikan
4. Pengarang/Penulis : Putu Mangku Banjar Jro Ringdikit, Banjar Singara
5. Nama Pemilik/Lokasi : Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
6. Tahun Penyalinan : 1998
7. Tempat penyalinan : Singaraja, Bali
8. Jenis alas naskah : Daun Lontar
9. Kondisi Fisik : bagus
10. Penjilidan/cakepan : utuh
11. Bentuk : prosa
12. Sampul : Kayu
18. Penomoran halaman : ada, pada lembar b
19. Jumlah total halaman : 41 lembar
20. Jumlah halaman kosong : -
21. Jumlah halaman isi : 41 lembar
22. Jumlah baris dlm setiap halaman : 4 baris
23. Ukuran naskah dalam Cm. (pxlxt) : 40x3,5
24, Ukuran teks dalam Cm. (pxl) : 32x2,5
26. Illuminasi/illustrasi : -
27. Aksara dan Bahasa : Aksara Bali, Bahasa Jawa Kuna
28. Warna tinta : Hitam
29. Catatan lain : -
30. Kolofon : ada
31. Ringkasan Isi dalam tiap teks :
Menjelaskan kesedihan Bhagawan Penyarikan menyaksikan atma sesuai dengan perbuatnya ketika di dunia. Setiap atma didatadan didekati, ditanyakan dan dijelaskan yang telah mereka lakukan di dunia (mrecapada), semua hukuman dan siksaan ada batas waktuny sesuai dengan kesalahan yang diperbuat, semakin besar kesalahannya, semakin menurun tingkat mahluk yang mereka masuki sewaktu menjelma kembali, semakin kesalahan, semakin naiklah tingkat mahluk yang mereka masuki jika menitis kembali.
Ada seorang atma yang disebut Sang Tatulak, ditemukan oleh Bhagawan Penyarikan, atma ini mendapat tempat dibawah pohon maderi yang berdaun satu lembar, siang malah berteduh disana, sehingga badannya sangat kurus. Melihat kenyataan ini maka diberikan penjelasan oleh Bhagawan Penyarikan tentang perbuatannya di mrecapada, dia sering menolak rejeki.Setelah habis batas penyiksaan, dia turun menjelma ke dunia menjadi seorang dukun untuk penolakanmenolak seluruh jenis bahaya.
Dijelaskan ada atma mati akibat beperang, dan diantar oleh Bhagawan Penyarikan menghadap Dewa Siwa dan mendapat tempat di Sorga selama dua puluh tahun.Afda atma akibat tertimpa sebuah bukit/gunung sehingga mati terbakar, dihadapkan dewa Siwa mendapat sorga selama duapuluh tahun.
Dikerjakan oleh : Dra. Ni Putu Seni