Dokumen Loloh Cemcem di Desa Adat Penglipuran Kabupaten Bangli

Loloh Cemcem di Desa Adat Penglipuran Kabupaten Bangli

Loloh cemcem merupakan produk minuman yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Adat Penglipuran Kabupaten Bangli. Istilah loloh dapat disejajarkan dengan “jamu”. Dalam proses pembuatannya mempergunakan bahan baku utama berupa daun cemcem dan berbagai bahan lainnya. Tanaman cemcem atau kecemcem atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai kedongdong hutan merupakan tanaman yang banyak terdapat di Indonesia. Nama latin dari tanaman ini adalah Spondias pinnata Kurz, biasanya tanaman ini hidup di daerah yang memiliki iklim sejuk. Daunnya seperti daun kedongdong namun dengan permukaan yang lebih halus, tepian daun yang rata dan agak runcing pada ujungnya. Saat muda daun cemcem berwarna hijau kemerahan, hingga nantinya akan menjadi hijau.

Produk minuman ini mempunyai akar sejarah yang cukup mendalam bagi masyarakat Desa Adat Penglipuran. Dilihat dari bahan baku yang berupa daun cemcem, hal ini mengingatkan pada masa lampau kehidupan perekonomian masyarakat Desa Adat Penglipuran bertumpu pada sektor agraris. Loloh cemcem juga mengingatkan pada masa perjuangan kemerdekaan, dimana pada masa itu Kapten Mudita yang bernama lengkap Anak Agung Gde Anom Mudita, seorang tokoh pejuang dari Puri Kilian Bangli dengan jabatan koordinator Wilayah Pertempuran Bali Timur yang meliputi wilayah Bangli, Gianyar, Klungkung.

Loloh cemcem telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, dari sebuah minuman rumahan penghilang rasa haus menjadi sebuah komoditi yang menjadi ciri khas masyarakat Desa Adat Penglipuran. Namun perkembangan tersebut tidak membuat perubahan yang drastis dalam hal proses produksinya. Loloh cemcem tetap diproduksi dengan menggunakan bahan baku daun cemcem dengan dibumbui oleh bumbu-bumbu tradisional seperti cabe, asam, garam, gula aren buah kelapa, hanya air yang dipergunakan saat ini adalah air yang telah diproses sedemikian rupa sehingga layak untuk diminum dan membawa dampak kesehatan yang lebih baik. Saat ini Loloh cemcem telah diproduksi secara massif, hal ini dikarenakan banyaknya permintaan Loloh cemcem yang berasal dari luar wilayah Desa Adat Penglipuran yang menjangkau beberapa kabupaten di Provinsi Bali. Produk Loloh cemcem pun telah mampu menembus pangsa pasar internasional. Selain sebagai minuman penghilang dahaga, Loloh cemcem pun mempunyai beberapa fungsi, diantaranya fungsi ekonomi. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya permintaan Loloh cemcem, sehingga Loloh cemcem yang semula hanya diproduksi terbatas, saat ini diproduksi dengan jumlah yang banyak. Dari meningkatnya permintaan Loloh cemcem yang berpengaruh pada jumlah produksi, tentu saja membawa dampak ekonomi bagi masyarakat Desa Adat Penglipuran yang memproduksi Loloh cemcem serta pelaku usaha lainnya di luar Desa Adat Penglipuran yang memasarkan Loloh cemcem.



Gunakan navigator zoom in atau zoom out di pojok kiri bawah maps untuk memperbesar atau memperkecil maps.