Tenung Tanya Lara, 3

DESKRIPSI NASKAH

1. Tanggal deskripsi

:

Mei  2021

2.  Kode dan nomor  naskah

:

U/VII/6/Dokbud

3.  Judul Naskah

:

Usada Tenung Tanya Lara, 3

4.  Pengarang/Penulis

:

-

5. Penyalin

:

I Wayan Danggur, Sengkidu, Karangasem

6.  Nama Pemilik/Lokasi

:

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

7.  Tahun Penyalinan

:

1907 Saka

8.  Tempat penyalinan

:

Bali

9.  Asal Lontar

:

'-

8.  Jenis alas naskah

:

Daun Lontar

9.  Kondisi Fisik

:

bagus

10. Penjilidan/cakepan

:

utuh

11. Bentuk

:

Prosa/Usada

12. Sampul

:

Kayu

13. Penomoran halaman

:

ada, pada lembar b

14. Jumlah total halaman

:

14 lembar

15. Jumlah halaman kosong

:

'1 lembar

16. Jumlah halaman isi

:

13 lembar

17. Jumlah baris dlm setiap halaman

:

4 Baris

18. Ukuran naskah dalam Cm. (pxlxt)

:

40x3,5x2

19, Ukuran teks dalam Cm. (pxl)

:

30x2,5

20. Illuminasi/illustrasi

:

'-

21. Aksara dan Bahasa

:

Aksara Bali,  Bahasa Kawi/Jawa Kuno

22. Warna tinta

:

Hitam

24. Catatan Lain

:

'-

23. Kolofon

:

ada

24. Ringkasan Isi dalam tiap teks

:

Lontar ini Berisi tentang Tanda-tanda Sbb :

bila terkena upas yaitu tangan dan kaki lemes dan lesu, dada terasa panas,ngantuk tapi tidak bisa tidur, kadang batuk-batuk, disebut terkena upas sok, gejala lainnya tebal pada wajah dan kaki serta mengatuk disebut dengan upas Binaro. Jika meradang pada mulut diiringi dengan keluar nanah dan lemes disebut upas Kebo Putih. jika tidak ada napsu makan disebut upas Sagara. kerongkongan kering perut kembung disebut Upas Buta bang. Mual dan bersin-bersin disebut upas Usun. Mual dan mencret disebut upas Rakung, panas kerongkongan terasa dicekik dan hulu hati kembung disebut upas Langlangan. Demikian  seterusnya.