Dokumen Tutur Bhuwana Mahbah

Tutur Bhuwana Mahbah

DESKRIPSI NASKAH

 

  1. Tanggal deskripsi : Juli  2020
  2. Kode dan nomor naskah               :  T/IV/8/Disbud
  3. Judul Naskah :  Bhuwana Mahbah, dll
  4. Pengarang/Penulis :  Ida Bagus Made Jlantik, Griya Kecicang, Karangasem
  5. Nama Pemilik/Lokasi :  Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
  6. Tahun Penyalinan :  1985
  7. Tempat penyalinan             :  Karangasem, Bali
  8. Jenis alas naskah :  Daun Lontar
  9. Kondisi Fisik :  bagus
  10. Penjilidan/cakepan : utuh
  11. Bentuk :  prosa
  12. Sampul : Kayu
  13. Penomoran halaman : ada, pada lembar b
  14. Jumlah total halaman : 27 lembar
  15. Jumlah halaman kosong : 1 lembar
  16. Jumlah halaman isi : 26 lembar
  17. Jumlah baris dlm setiap halaman : 4 baris
  18. Ukuran naskah dalam Cm. (pxlxt) : 45x3,5

24, Ukuran teks dalam Cm. (pxl)       :  37x2,5

  1. Illuminasi/illustrasi :
  2. Aksara dan Bahasa : Aksara Bali,  Bahasa Jawa Kuna
  3. Warna tinta : Hitam
  4. Catatan lain : -
  5. Kolofon : ada
  6. Ringkasan Isi dalam tiap teks :

Cerita diawali adanya dunia beserta isinya, sebelumnya tidak ada bumi, matahari, bulan, bintang, Batara-batari, Dewa-dewi, gandarwa-gandarwi, sehingga dunia terasa sepi, kemudian muncul dewa dari hana tan hana yang bergelar Guru Widi Tunggal. Sehingga terciptalah Sanghyang Mareko jati dari hasil semadi.Sanghyang Mareko Jati beryoga terciptalah para dewa, manusia, dan segala isinya. Adanya Sang Hyang Aksara, dari hasil yoganya Sanghyang Mareko  Jati terciptalah para dewa, manusia, dan segala isi dunia lainnya. Adanya Sanghyang Aksara, berkat beryoganya Sanghyang Siwa Reko, sehingga ada aksara swalalita, wreastra, dan modre. Sanghyang Suhun Kidul beryoga menciptakan brahmana, Ksatriya,Wesia dan Sudra. Persyaratan banten/sesajen sesuai dengan yang ditujukan serta diiringi dengan mantra tertentu.hasil yang dinikmati manusia di dunia/mrecapada sesuai dengan baik buruknya perbuatan mereka.

Dijelaskan tentang orang yang mengikuti ajaran Tatwa Brata yaitu ajaran pabratan, hasilnya yang dinikmatinya sesuai dengan ketekunan dalam menjalankan tatwa brata, dengan segala sarana yang ada didalamnya. Dibagian akhir tentang tutur Koranto Bolong, yang menguraikan isi kanda lima, kanda pat, kanda telu dan kanda tunggal.

 

Sumber Data dan Pendeskripsi Naskah : Dra. Ni Putu Seni ( Pustakawan Ahli Madya)